Gorontalo, 18 Mei 2025 — Insight Lab merupakan rangkaian kegiatan Vilosophy yang kedua. Bertempat di Aula Kesbangpol Provinsi Gorontalo, kegiatan ini mengangkat tema "Suara Lama: Mengenali, Mengakui, Memaafkan" dengan fokus pembahasan pada penyembuhan luka inner child melalui pendekatan mindfulness.
Acara ini menghadirkan narasumber utama Temmy A. Habibie, M.Psi., Psikolog, seorang Psikolog Klinis dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Dalam pemaparannya, Temmy menjelaskan pentingnya kesadaran penuh atau mindfulness dalam menghadapi luka batin yang berasal dari pengalaman masa kecil. Ia juga mengajak peserta untuk lebih peka mengenali suara-suara lama dalam diri yang seringkali mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku di masa kini.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Dekan II dan III Fakultas Ilmu Pendidikan, serta para dosen dari Program Studi Psikologi Universitas Negeri Gorontalo. Turut hadir pula perwakilan dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) yang diwakili oleh Ibu Diah Uloli, S.Psi.
Bunda Sri Wahyuningsih M. Polinggapo, M.Psi., Psikolog mewakili Prodi Psikologi memberikan sambutan sekaligus apresiasi atas inisiatif penyelenggaraan kegiatan ini yang dinilai sangat relevan untuk mendukung kesehatan mental mahasiswa dan masyarakat umum.
Fahmi Rahim, selaku Ketua Panitia, menyampaikan laporan kegiatan yang sekaligus menjadi pengantar pembukaan acara secara resmi oleh Wakil Dekan III FIP, Dr. Candra Cuga, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Dr. Candra Cuga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMPASI) dan Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UNG yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan sangat baik. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan seperti Insight Lab sangat penting untuk mengasah kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu kesehatan mental yang seringkali luput dari perhatian. Dr. Candra juga berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan.
Kegiatan Insight Lab ini tidak hanya menjadi ruang pembelajaran, tetapi juga wadah refleksi diri bagi para peserta. Diharapkan melalui kegiatan seperti ini, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental semakin meningkat, terutama di kalangan akademisi dan generasi muda.
